-->
A.Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya dan
Beracun
Bahan Berbahaya dan
Beracun adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap,
gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran,
ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan
gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut
atau meyebabkan kerusakan pada barang-barang. 3 macam bahan kimia dalam kelompok besar
:
a) Industri
Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan kimia,
diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat ,
deterjen, dan lain-lain. Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri
yang ditandai dengan penggunaan proses-proses yang bertalian dengan perubahan
kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian
kimiawi dan komposisi suatu zat.
b) Industri
Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan
pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas, pelapisan
listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain.
c) Laboratorium,
yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan pengembangan serta
pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh industri, lembaga
penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruan tinggi.
Bahan
kimia berbahaya diklasifikasikan di bagi menjadi berapa golongan :
1. Bahan
Kimia Beracun (Toxic)
2. Bahan
Kimia Korosif (Corrosive)
3. Bahan
Kimia Mudah Terbakar (Flammable)
4. Bahan
Kimia Peledak (Explosive)
5. Bahan
Kimia Oksidator (Oxidation)
6. Bahan
Kimia Reaktif Terhadap Air(Water Sensitive Substances)
7. Bahan
Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)
8. Gas
Bertekanan (Compressed Gases)
9. Bahan
Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)
B. Simbol-simbol Bahan Kimia Berbahaya
Saat ini banyak industri besar menggunakan
bahan kimia berbahaya dalam pelaksanaan produksinya. Jika dilihat 50 tahun yang
lalu, mungkin hanya 1 juta ton dihasilkan setiap tahunnya tetapi sekarang
kurang elbih 400 juta ton bahan kimia yang dihasilkan setiap tahunnya.
Di
antara 5 sampai 7 juta bahan kimia yang
diketahui lebih dari 80.000 dipasarkan dan diperkirakan 500 sampai 10.000 bahan
kimia diperdagangkan mengandung bahaya yang diataranya 150 sampai 200 jenis
kemungkinan dapat menyebabkan kanker pada manusia.
Penggunaan bahan kimia ini
digunakan pada perusahaan seperti;
-
Pertanian (Agrochemical)
-
Industri
-
Labolatorium
-
Kedokteran
Berdasarkan United Nation / North
America UN/UNA, bahan Kimia berbahaya ini dibagi menjadi 9 tetapi disini saya
akan bahas hanya 7 :
KELAS 1 : MUDAH MELEDAK

Semua
bahan atau benda yang dapat menghasilkan efek ledakan, termasuk bahan yang
dalam campuran tertentu atau jika mengalami pemanasan, gesekan, tekanan dapat
mengakibatkan peledakan
Contoh
: Amonium nitrate, Amonium perchlorate, amonium picrate, detonator untuk
ammunisi, diazodinitrophenol, dinitropenol, dynamite, bubuk mesiu, picric acid,
(TNT, Nitro Glycerine, Amunisi, bubuk untuk blasting)
KELAS 2 : GAS-GAS
Terdiri
dari :

Gas
yang mudah terbakar (acetelyne, LPG, Hydrogen, CO, ethylene, ethyl flouride,
ethyl methyl ether, butane, neopentane, propane, methane, methyl chlorodiline,
thinner, bensin.

Gas
bertekanan yang tidak mudah terbakar (oksigen, nitrogen, helium, argon, neon,
nitrous oxide, sulphur hexafolride)

Gas
Beracun (chlorien, methil bromide, nitric oxide, ammonium-anhidrous, arsine,
boron trichloride carbonil sulfit, cyanogen, dll
KELAS
3 : CAIRAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE GAS)
Cairan yang mudah menyala bila kontak
dengan sumber penyalaan
Cairan yang mempunyai titik penyalaan
kurang dari 61 o C
Uap
dari bahan yang termasuk kelas ini dapat mengakibatkan pingsan bahkan
kematian
Contoh :
yang
mudah menyala (flammable solids)
Bahan
padat yang mudah menyala (petrol, acetone, benzene, butanol, chlorobenzene, 2
chloropropene ethanol, carbon disuliphide, di-iso-propylane
KELAS
4 : PADATAN flammable solids)

Bahan
padat yang mudah menyala bila kontak
dengan sumber penyalaan dari luar seperti percikan api atau api. Bahan ini siap
menyala jika mengalami gesekan
Contoh
: sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium powder, calcium resinate,
celluloid, dinitrophenol, hexamine.
Bahan
Padat yang Mudah Terbakar secara spontan
(spontaneously Combustible Substances)

Bahan
padat kelas ini dalam keadaan biasa mempunyai kemampuan yang besar untuk
terbakar secara spontan.
Beberapa
jenis mempunyai kemungkinan besar untuk menyala sendiri ketika lembab atau
kontak dengan udara lembab
Juga
dapat menghasilkan gas beracun ketika terbakar
Contoh :
carbon, charcoal-non-activated, carbon black, alumunium alkyls, phosphorus
KELAS 4
: PADATAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE SOLIDS)
Bahan
yang berbahaya ketika basah (Dangerous when wet)

Padatan
atau cairan yang dapat menghasilkan gas mudah terbakar ketika kontak dengan air
Bahan
ini juga meningkatkan gas beracun ketika kontak dengan kelembaban, air atau
asam
Contoh
:calcium carbide, potassium phosphide, potassium, maneb, magnesium hydride,
calcium manganese silicon, boron trifluoride dimethyl etherate, barium,
aluminium hydride.
KELAS
5 : BAHAN BEROKSIDASI (OXIDIZING AGENT)
Organic
peroxides

Dapat
membantu pembakaran dari material yang mudah terbakar. Jika terpapar panas atau
api pada waktu yang lama dapat mengakibatkan peledakan.
Jika
bereaksi dengan material yang lain efeknya akan lebih berbahaya. Dekomposisi
dari bahan ini dapat menghasilkan racun dan gas yang mudah terbakar
Contoh
: benzol peroxides, methyl ethyl ketone peroxide, dicetyl perdicarbonate,
peracetic acid.
KELAS
6 : BAHAN BERACUN ATAU MENGAKIBATKAN INFEKSI
Poisonous
(Toxic) Substances
Bahan yang dapat menyebabkan kematian
atau cidera pada manusia jika tertelan, terhirup atau kontak dengan kulit
contoh : cyanohydrin, calcium cyanide,
carbon tetrachloride, dinitrobenzenes, epichlorohydrin mercuric nitrate, dll
Harmful
(Toxic) Substances

Bahan
yang dapat membahayakan pada manusia jika tertelan, terhirup atau kontak dengan
kulit
Contoh
: acrylamide, 2-amino-5-diethylamino pentane, amonium fluorosilicate,
chloroanisidines dll
KELAS
6 : BAHAN BERACUN ATAU MENGAKIBATKAN INFEKSI
Bahan
yang dapat mengakibatkan infeksi

Bahan
yang mengandung organisme penyebab penyakit
Contoh
: tisue dari pasien, tempat pengembang biakan virus, bakteri, tumbuhan atau
hewan
KELAS
7 : BAHAN YANG BERADIASI
radioactive
Bahan
yang mengandung material atau combinasi dari material yang dapat memancarkan
radiasi secara spontan
Contoh
: uranium, 90Co, tritium, 32P, 35S, 125I, 14C
C.
Efek
Terhadap Kesehatan
Pada umumnya, bila manusia dan
lingkungannya berada dalam keadaan seimbang, maka keduanya berada dalam keadaan
sehat. Tetapi karena sesuatu sebab sehingga keseimbangan ini tergangggu atau
mungkin tidak dapat tercapai, maka dapat menimbulkan dampak yang merugikan bagi
kesehatan.
Bahan Berbahaya dan Beracun atau
B3 adalah semua bahan/ senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang mempunyai
potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat
yang dimiliki senyawa tersebut.
Limbah
B3 diidentifikasi sebagai bahan kimia dengan satu atau lebih karakteristik :
·
mudah meledak,
·
mudah terbakar,
·
bersifat reaktif,
·
beracun
·
penyebab infeksi,
·
bersifat korosif.
Pembuangan limbah ke lingkungan
akan menimbulkan masalah yang merata dan menyebar di lingkungan yang luas.
Limbah gas terbawa angin dari satu tempat ke tempat lainnya. Limbah cair atau
padat yang dibuang ke sungai, dihanyutkan dari hulu sampai jauh ke hilir,
melampaui batas-batas wilayah akhirnya bermuara dilaut atau danau, seolah-olah
laut atau danau menjadi tong sampah. Limbah bermasalah antara lain berasal dari
kegiatan pemukiman, industri, pertanian, pertambangan dan rekreasi.
Limbah industri baik berupa gas,
cair maupun padat umumnya termasuk kategori atau dengan sifat limbah B3. Limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sangat ditakuti adalah limbah dari
industri kimia. Limbah dari industri kima pada umumnya mengandung berbagai
macam unsur logam berat yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic)
sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia. Limbah pertanian yang paling utama
ialah pestisida dan pupuk.
Limbah B3 dari kegiatan industri
yang terbuang ke lingkungan akhirnya akan berdampak pada kesehatan manusia.
Dampak itu dapat langsung dari sumber ke manusia, misalnya meminum air yang
terkontaminasi atau melalui rantai makanan, seperti memakan ikan yang telah
menggandakan (biological magnification) pencemar karena memakan mangsa yang
tercemar.
Dampak B3
terhadap Kesehatan, antara lain :
1.
Air Raksa /Hargentum/ Hg/ Mercury
Elemen Hg berwarna kelabu-perak, sebagai
cairan pada suhu kamar dan mudah menguap bila dipanaskan. Hg2+ (Senyawa
Anorganik) dapat mengikat carbon, membentuk senyawa organomercury. Methyl
Mercury (MeHg) merupakan bentuk penting yang memberikan pemajanan pada manusia.
Industri yang memberikan efluents Hg
adalah :
·
Yang memproses chlorin,
·
Produksi Coustic soda,
·
Tambang dan prosesing biji Hg,
·
Metalurgi dan elektroplating,
·
Pabrik Kimia,
·
Pabrik Tinta,
·
Pabrik Kertas,
·
Penyamakan Kulit,
·
Pabrik Tekstil,
·
Perusahaan Farmasi,
·
Penambangan emas tradisional.
Sebagian senyawa mercury yang dilepas
ke lingkungan akan mengalami proses methylation menjadi methylmercury (MeHg)
oleh microorganisme dalam air dan tanah. MeHg dengan cepat akan diakumulasikan
dalam ikan atau tumbuhan dalam air permukaan. Kadar mercury dalam ikan dapat
mencapai 100.000 kali dari kadar air disekitarnya.
Kelompok Resiko
Tinggi Terpajan Hg.
Orang-orang
yang mempunyai potensial terpajan Hg diantaranya :
·
Pekerja pabrik yang menggunakan Hg.
·
Janin, bayi dan anak-anak : 1. MeHg
dapat menembus placenta, 2. Sistem syaraf sensitif terhadap
keracunan Hg. 3. MeHg pada ASI, maka bayi yang menyusu dapat terpajan.
·
Masyarakat pengkonsumsi ikan yang
berasal dari daerah perairan yang tercemar mercury.
·
Pemajanan melalui inhalasi, oral,kuli
Dampak
pada Kesehatan:
Mercury
termasuk bahan teratogenik. MeHg didistribusikan keseluruh jaringan terutama di
darah dan otak. MeHg terutama terkonsentrasi dalam darah dan otak. 90%
ditemukan dalam darah merah.
Efek
Fisiologis :
Efek
toksisitas mercury terutama pada susunan saraf pusat (SSP) dan ginjal, dimana
mercury terakumulasi yang dapat menyebabkan kerusakan SSP dan ginjal antara
lain tremor, kehilangan daya ingat.
Efek
pada pertumbuhan :
MeHg
mempunyai efek pada kerusakan janin dan terhadap pertumbuhan bayi. Kadar MeHg
dalam darah bayi baru lahir dibandingkan dengan darah ibu mempunyai kaitan
signifikan.
Bayi
yang dilahirkan dari ibu yang terpajan MeHg bisa menderita kerusakan otak
dengan manifestasi :
-
Retardasi mental
-
Tuli
-
Penciutan lapangan pandang
-
Buta
-
Microchephaly
-
Cerebral Palsy
-
Gangguan menelan
Efek
yang lain :
Efek
terhadap sistem pernafasan dan pencernaan makanan dapat terjadi pada keracunan
akut. Inhalasi dari elemental Mercury dapat
mengakibatkan kerusakan berat dari jaringan paru. Sedangkan keracunan makanan
yang mengandung Mercury dapat menyebabkan kerusakan liver.
2.
Chromium
Chromium adalah suatu logam keras
berwarna abu-abu dan sulit dioksidasi meski dalam suhu tinggi. Chromium
digunakan oleh industri : Metalurgi, Kimia, Refractory (heat resistent
application). Dalam industri metalurgi, chromium merupakan komponen penting
dari stainless steels dan berbagai campuran logam.
Dalam
industri kimia digunakan sebagai :
·
Cat pigmen (dapat berwarna merah,
kuning, orange dan hijau).
·
Chrome plating.
·
Penyamakan kulit.
·
Treatment Wool.
Chromium
terdapat stabil dalam 3 valensi. Berdasarkan urutan toksisitasnya adalah Cr-O,
Cr-III, Cr-VI. Electroplating, penyamakan kulit dan pabrik textil merupakan
sumber utama pemajanan chromium ke air permukaan. Limbah padat dari tempat
prosesing chromium yang dibuang ke landfill dapat merupakan sumber kontaminan
terhadap air tanah.
Kelompok
Resiko Tinggi :
·
Pekerja di industri yang memproduksi dan
menggunakan Cr.
·
Perumahan yang terletak dekat tempat produksi
akan terpajan Cr-VI lebih tinggi
·
Perumahan yang dibangun diatas bekas
landfill, akan terpajan melalui pernafasan (inhalasi) atau kulit.
Pemajanan
melaui :
-
Inhalasi terutama pekerja
-
Kulit
-
Oral : masyarakat pada umumnya
Dampak
Kesehatan
Efek
Fisiologi :
Cr
(III) merupakan unsur penting dalam makanan (trace essential) yang mempunyai
fungsi menjaga agar metabolisme glucosa, lemak dan cholesterol berjalan normal.
Organ
utama yang terserang karena Cr terhisap adalah paru-paru, sedangkan organ lain
yang bisa terserang adalah ginjal, lever, kulit dan sistem imunitas.
Efek
pada Kulit :
Dermatitis
berat dan ulkus kulit karena kontak dengan Cr-IV.
Efek
pada Ginjal :
Bila
terhirup Cr-VI dapat mengakibatkan necrosis tubulus renalis.
Efek pada Hati :
Pemajanan
akut Cr dapat menyebabkan necrosis hepar. Bila terjadi 20 % tubuh tersiram asam
Cr akan mengakibatkan kerusakan berat hepar dan terjadi kegagalan ginjal akut.
3.
Cadmium (Cd)
Cadmium merupakan bahan alami yang
terdapat dalam kerak bumi. Cadmium murni berupa logam berwarna putih perak dan
lunak, namun bentuk ini tak lazim ditemukan di lingkungan. Umumnya cadmium
terdapat dalam kombinasi dengan elemen lain seperti Oxigen (Cadmium Oxide),
Clorine (Cadmium Chloride) atau belerang (Cadmium Sulfide).
Kebanyakan Cadmium (Cd) merupakan
produk samping dari pengecoran seng, timah atau tembaga cadmium yang banyak
digunakan berbagai industri, terutama plating logam, pigmen, baterai dan
plastik.
Pemajanan
Sumber
utama pemajanan Cd berasal dari makanan karena makanan menyerap dan mengikat
Cd. misalnya : tanaman dan ikan. Tidak jarang Cd dijumpai dalam air karena
adanya resapan dari tempat buangan limbah bahan kimia.
Dampak
pada kesehatan
Beberapa
efek yang ditimbulkan akibat pemajanan Cd adalah adanya kerusakan ginjal,
liver, testes, sistem imunitas, sistem susunan saraf dan darah.
4.
Cupper (Cu) / Tembaga
Tembaga
merupakan logam berwarna kemerah-merahan dipakai sebagai logam murni atau logam
campuran (suasa) dalam pabrik kawat, pelapis logam, pipa dan lain-lain.
Pemajanan Pada manusia melalui pernafasan, oral
dan kulit yang berasal dari berbagai bahan yang mengandung tembaga. Tembaga
juga terdapat pada tempat pembuangan limbah bahan berbahaya. Senyawa tembaga
yang larut dalam air akan lebih mengancam kesehatan. Cu yang masuk ke dalam
tubuh, dengan cepat masuk ke peredaran darah dan didistribusi ke seluruh tubuh.
Dampak
terhadap Kesehatan
Cu dalam
jumlah kecil (1 mg/hr) penting dalam diet agar manusia tetap sehat. Namun suatu
intake tunggal atau intake perhari yang sangat tinggi dapat membahayakan. Bila
minum air dengan kadar Cu lebih tinggi dari normal akan mengakibatkan muntah,
diare, kram perut dan mual. Bila intake sangat tinggi dapat mengakibatkan
kerusakan liver dan ginjal, bahkan sampai kematian.
5.
Timah Hitam (Pb)
Sumber
emisi antara lain dari : Pabrik plastik, percetakan, peleburan timah, pabrik
karet, pabrik baterai, kendaraan bermotor, pabrik cat, tambang timah dan
sebagainya.
Pemajanan:
melalui Oral dan Inhalasi
Dampak
pada Kesehatan
Sekali
masuk ke dalam tubuh timah didistribusikan terutama ke 3 (tiga) komponen yaitu:
·
Darah,
·
Jaringan lunak (ginjal, sumsum tulang,
liver, otak),
·
Jaringan dengan mineral (tulang + gigi).
Tubuh
menimbun timah selama seumur hidup dan secara normal mengeluarkan dengan cara
yang lambat. Efek yang ditimbulkan adalah gangguan pada saraf perifer dan
sentral, sel darah gangguan metabolisme Vitamin D dan
Kalsium sebagai unsur pembentuk tulang, gangguan ginjal secara kronis, dapat
menembus placenta sehingga mempengaruhi pertumbuhan janin
6.
Nickel
(Ni)
Nikel
berupa logam berwarna perak dalam bentuk berbagai mineral. Ni diproduksi dari
biji Nickel, peleburan/ daur ulang besi, terutama digunakan dalam berbagai
macam baja dan suasa serta elektroplating. Salah satu sumber terbesar Ni
terbesar di atmosphere berasal dari hasil pembakaran BBM, pertambangan,
penyulingan minyak, incenerator. Sumber Ni di air berasal dari lumpur limbah,
limbah cair dari “Sewage Treatment Plant”, air tanah dekat lokasi landfill.
Pemajanan: melalui inhalasi, oral
dan kontak kulit.
Dampak terhadap
Kesehatan
Ni dan
senyawanya merupakan bahan karsinogenik. Inhalasi debu yang mengandung
Ni-Sulfide mengakibatkan kematian karena kanker pada paru-paru dan rongga
hidung, dan mungkin juga dapat terjadi kanker pita suara.
7.
Pestisida
Pestisida mengandung konotasi zat
kimia dan atau bahan lain termasuk jasad renik yang mengandung racun dan
berpengaruh menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan
manusia, kelestarian lingkungan dan keselamatan tenaga kerja. Pestisida banyak
digunakan pada sektor pertanian dan perdagangan/ komoditi.
Pemajanan melalui : Oral,
Inhalasi, Kulit
Dampak pada
Kesehatan
Pestisida
golongan Organophosphat dan Carbamat dapat mengakibatkan keracunan Sistemik dan
menghambat enzym Cholinesterase (Enzim yang mengontrol transmisi impulse saraf)
sehingga mempengaruhi kerja susunan saraf pusat yang berakibat terganggunya
fungsi organ penting lainnya dalam tubuh. Keracunan pestisida golongan
Organochlorine dapat merusak saluran pencernaan, jaringan, dan organ penting
lainnya.
8.
Arsene
Arsene
berwarna abu-abu, namun bentuk ini jarang ada di lingkungan. Arsen di air di
temukan dalam bentuk senyawa dengan satu atau lebih elemen lain. Senyawa Arsen
dengan oksigen, clorin atau belerang sebagai Arsen inorganik, sedangkan senyawa
dengan Carbon dan Hydrogen sebagai Arsen Organik. Arsen inorganik lebih beracun
dari pada arsen organik.
Suatu tempat pembuangan limbah kimia
mengandung banyak arsen, meskipun bentuk bahan tak diketahui (Organik/
Inorganik). Industri peleburan tembaga atau metal lain biasanya melepas arsen
inorganik ke udara. Arsen dalam kadar rendah biasa ditemukan pada kebanyakan
fosil minyak, maka pembakaran zat tersebut menghasilkan kadar arsen inorganik ke
udara Penggunaan arsen terbesar adalah untuk pestisida.
Pemajanan Arsen ke dalam tubuh manusia
umumnya melalui oral, dari makanan / minuman. Arsen yang tertelan secara cepat
akan diserap lambung dan usus halus kemudian masuk ke peredaran darah.
terhadap Kesehatan:
Arsen
inorganik telah dikenal sebagai racun manusia sejak lama, yang dapat
mengakibatkan kematian. Dosis rendah akan mengakibatkan kerusakan jaringan.
Bila melalui mulut, pada umumnya efek yang timbul adalah iritasi saluran
makanan, nyeri, mual, muntah dan diare.
Selain
itu mengakibatkan penurunan pembentukan sel darah merah dan putih, gangguan
fungsi jantung, kerusakan pembuluh darah, luka di hati dan ginjal.
10. Nitrogen
Oxide (NOx)
NOx
merupakan bahan polutan penting dilingkungan yang berasal dari hasil pembakaran
dari berbagai bahan yang mengandung Nitrogen. Pemajanan manusia pada umumnya
melalui inhalasi atau pernafasan.
Dampak terhadap kesehatan berupa
keracunan akut sehingga tubuh menjadi lemah, sesak nafas, batuk yang dapat menyebabkan
edema pada paru-paru.
10.
Sulfur Oxide (SOx)
Sumber SO2 bersal dari pembakaran BBM
dan batu bara, penyulingan minyak, industri kimia dan metalurgi. Dampak pada kesehatan berupa keracunan
akut: Pemajanan lewat ingesti efeknya berat,
rasa terbakar di mulut, pharynx, abdomen yang disusul dengan muntah, diare,
tinja merah gelap (melena). Tekanan darah turun drastis.
Pemajanan
lewat inhalasi, menyebabkan iritasi saluran pernafasan, batuk, rasa tercekik,
kemudian dapat terjadi edema paru, rasa sempit didada, tekanan darah rendah dan
nadi cepat.
Pemajanan lewat kulit terasa
sangat nyeri dan kulit terbakar.
11.
Karbonmonoksida (CO)
Karbonmonoksida
adalah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna, berasal dari hasil proses
pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung rantai karbon (C).
Pemajanan
pada manusia lewat inhalasi.
Dampak
pada kesehatan :Keracunan akut
Terjadi
setelah terpajan karbonmonoksida berkadar tinggi. CO yang masuk kedalam tubuh
dengan cepat mengikat haemoglobine dalam darah membentuk karboksihaemoglobine
(COHb), sehingga haemoglobine tidak mempunyai kemampuan untuk mengikat oksigen
yang sangat diperlukan untuk proses kehidupan dari pada jaringan dalam tubuh.
Hal ini disebabkan karena CO mempunyai daya ikat terhadap haemoglobine 200
sampai 300 kali lebih besar dari pada oksigen, yang dapat mengakibatkan
gangguan fungsi otak atau hypoxia, susunan saraf, dan jantung, karena organ
tersebut kekurangan oksigen dan selanjutnya dapat mengakibatkan kematian.
Keracunan
kronis : Terjadi karena terpajan berulang-ulang
oleh CO yang berkadar rendah atau sedang. Keracunan kronis menimbulkan kelainan
pada pembuluh darah, gangguan fungsi ginjal, jantung, dan darah.
D.
Nilai
Ambang Batas ( NAB )
Daya racun suatu bahan tergantung pada kualitas dan
kuantitas bahan tersebut. Dengan jumlah sedikit sudah membahayakan manusia ini
tidak lain karena kualitasnya cukup memadai untuk membunuh. Oleh sebab itu
pengetahuan akan sifat fisika dan kimia bahan beracun dan berbahaya sangat
penting bagi karyawan yang bekerja dalam pabrik.
Kegunaan bahan, akibatnya terhadap
manusia dan lingkungan, tanaman dan hewan, walau sebagai pengetahuan umum
sangat penting peranannya. Demikian juga sifat bahan terhadap pengaruh
temperatur tinggi,terhadap air,terhadap benturan dan sebagainya perlu dipahami
oleh para karyawan di pabrik.
Nilai ambang batas pada mulanya
ditujukan pada karyawan yang bekerja di perusahaan industri yaitu untuk
menjamin kesehatan dan keselamatan kerja selama mereka bekerja dalam pabrik.
Sebagai karyawan yang bekerja untuk puluhan tahun harus terjamin kesehatannya
akibat kondisi udara dan lingkungan kerjanya. Udara sekelilingnya haruslah
memenuhi syarat kesehatan walaupun mengandung bahan tertentu. Agar udara
memenuhi syarat kesehatan maka konsentrasi bahan dalam udara ditetapkan
batasannya.
Artinya konsentrasi bahan tersebut
tidak mengakibatkan penyakit atau kelainan selama delapan jam bekerja sehari
atau 40 jam seminggu. Ini menunjukkan bahwa di tempat kerja tidak mungkin bebas
polusi udara.
Nilai ambang batas adalah alternatif
bahwa walau apapun yang terdapat dalam lingkungan kerjanya, manusia
merasa aman. Dalam perkataan lain, nilai ambangbatas juga diidentikkan dengan
kadar maksimum yang diperkenankan. Kedua pengertian ini mempunyai tujuan sama.
Daya tahan manusia atau reaksi fisiologi manusia berbeda
terhadap bahan tertentu seperti misalnya reaksi
suatu bangsa terhadap penyakit tertentu. Di samping itu efek cuaca dan dan
musim turut mempengaruhi konsentrasi sehingga antara satu periode perlu
mendapat perubahan. Untuk keadaan lain nilai ambang batas ini diambil secara
rata-rata.
Pada umumnya satuan yang dipakai untuk nilai ambang batas
adalah mg/m3 yaitu bagian dalam sejuta yang disingkat dengan bds atau ppm (part
per million). Satuan mg/m3 biasanya dikonversikan kepada satuan mg/liter
melalui:
![]() |
ppm =
Part
per million (bagian dalam sejuta)
M = Berat molekul
p = Tekanan dalam mm. Hg.
t = Suhu dalam derajat Celcius
mg/1 = Satuan untuk ppm
M = Berat molekul
p = Tekanan dalam mm. Hg.
t = Suhu dalam derajat Celcius
mg/1 = Satuan untuk ppm
Antara satu senyawa dengan senyawa
lain berbeda nilai ambang batasnya dan antara senyawa itu sendiri juga berbeda
untuk waktu yang berbeda pula.Tabel kualitas udara standar untuk gas dan debu
di Amerika sebagai ppm.
E.Material Safety Data Sheet ( MSDS )
MSDS
(Material Safety Data Sheet) atau Lembar Data Keselamatan Bahan ini
merupakan versi dijital dari versi cetak yang telah diterbitkan sebanyak 5
(lima) jilid. Untuk versi dijital ini, untuk sementara masih dibuka secara
cuma-cuma untuk seluruh bagian, namun setelah lengkap sebagian akses akan
ditutup hanya untuk pemakai teregistrasi. Lembar Data keselamatan Bahan (LDKB)
merupakan kumpulan data keselamatan dan petunjuk dalam penggunaan bahan-bahan
kimia berbahaya. Lembar data yang didesain mirip MSDS ini disusun secara
ringkas, skematik dan dalam bahasa Indonesia agar mudah dimengerti dan
dipahami.
Pembuatan
LDKB dimaksudkan sebagai informasi acuan bagi para pekerja dan supervisor yang
menangani langsung dan mengelola bahan kimia berbahaya dalam industri maupun
laboratorium kimia. Dengan informasi tersebut diharapkan seseorang akan
mempunyai naluri untuk mencegah dan menghindari serta mampu menanggulangi kecelakaan
kimia yang mungkin terjadi. Informasi dalam LDKB ini bukan untuk
menakut-nakuti, melainkan mendorong sikap kehati-hatian dalam menangani bahan
kimia berbahaya.
LDKB
bukan merupakan terjemahan dari MSDS dari luar negeri, namun merupakan kumpulan
informasi keselamatan dari banyak buku, leaflet, jurnal dan pengalaman penulis
selama lebih dari 30 tahun bekerja dengan dan mengenal bahan kimia. Diantara
sumber informasi yang digunakan adalah :
·
CHEMINFO,
Canadian Centre for Occupational Health and Safety.
·
Extremely
Hazardous Substance, Vol. I
dan II, US Enviromental Protection Agency, Noyes Data Corp. (1998).
·
Keith
L.H. and Walters D.B., Compendium of Safety Data Sheets for Research and
Industrial Chemical, VCH Publishers (1985).
·
Bretherik
L., Handbook of Reactive Chemical Hazards (2nd Ed.), Butterworth (1974).
·
Manufacturing
Chemistry Association, Guide for Safety in the Chemical Laboratory, Van
Nostrand Reinhold, NY (1971).
·
World
Health Organization, IPCS International Programme on Chemical Safety (1998).
Terima kasih atas informasinya. Ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan.
BalasHapusMakasih atas infonya gan, sedikit demi sedikit saya mulai paham mengenai bahan berbahaya dan baracun, sangat bermanfaat bagi semua orang, sukses selau gan :)
BalasHapusThanks info nya ya....
BalasHapusSama sama Terimakasih sudah menunjungi blog ini.. salam
BalasHapus